Pagelaran wayang kulit sehari semalam - untuk siang ini dengan Lakon wajib "Dewi Sri" ( Dewi padi ) simbol kemakmuran di lanjutkan dengan acara siweran yaitu berjalan memutar balai desa 3 kali putaran dengan urutan barisan Dalang, Sinden, Petinggi, Carik dan seluruh perangkat..tradisi ini mempunyai arti bahwa Petinggi, Carik dan seluruh perangkat mempunyai tanggung jawab penuh atas Desa Ngabul dan mempunyai kewajiban selalu menjaga Desa dari segala sesuatu yang tidak baik. kemudian sekitar pukul 15.30 WIB di lanjut acara "kepyuran drupo" akan dilakukan setelah acara "siweran". Acara drupo (kepyur uang recehan) setelah ritual siwer desa, sangat meriah walaupun harus berebut dengan banyak orang warga masyarakat desa Ngabul, dan malamnya di lanjut pagelaran wayang kembali dengan Lakon " Gatotkaca Winisuda "
Masih dlm rangkaian acara sedekah bumi Desa Ngabul tahun 2016. pagelaran wayang kulit semalam suntuk mari lestarikan budaya Jawa dalam acara sedekah bumi Desa Ngabul tercinta. jelang pagelaran wayang kulit Margo Laras semalam suntuk di pendopo balai Desa Ngabul. Dengan Lakon " Gatotkoco winisuda " dalang kembar oleh Ki Dalang Suryono dan Ki Dalang Muhdiharto.
Ngabul, 22.23 Pagelaran wayang kulit dengan Lakon " Gatotkaca Winisuda ". bercerita tentang bagaimana Gatotkaca harus menghadapi gangguan dari Arimbo jelang pengangkatan dirinya sebagai raja di kerajaan Pringgodani. dari pagelaran ini ada seorang niyogo cilik yang juga ikut serta bergabung dalam acara.
0 komentar:
Posting Komentar